Yesustidak pernah mengajarkan atau memberi nama "Kristen" pada misi dan tugas yang diembannya. 2. Yesus tidak pernah memerintahkan umatnya (umat Israel) untuk sembahyang (kebaktian) di "gereja". 3. Yesus tidak pernah menyatakan dirinya sebagai "Tuhan Pencipta Semesta Alam". 4.
Eramuslimcom. Kitab-kitab suci terdahulu, baik Perjanjian Lama atau Perjanjian Baru, berbicara secara jelas tentang Nabi Islam, dan mengenai hal ini Allah berfirman di dalam al-Qur'an, ' (Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang umi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang
Yesussebagai mitra nabi Muhammad saw. B. Makna Kehadiran Kehadiran Yesus bukan untuk menyengsarakan, tapi Ia penerang segala kehidupan. Pengorbanan beliau ibarat lilin-lilin yang membakar dirinya demi menerangi jalan kehidupan yang dilalui seluruh alam beserta isinya. Hal ini sangat relevan dengan
Pertama kaum Muslim tidak memperlakukan Yesus sebagaimana umat Kristiani mengimaninya sebagai Tuhan. Jadi, Muslim mengakui Yesus sebagai Nabi berbeda dengan Kristen mengakui kenabian Muhammad. Kedua, umat Kristiani mengimani keesaan Tuhan. Bagi sebagian kalangan, jika mereka juga mengakui kenabian Muhammad, maka mereka otomatis menjadi Muslim.
Buktibukti kenabian Nabi Muhammad SAW cukup banyak, dua di antaranya adalah b isyarat dan mukjizat. Penjelasan rincinya adalah sebagai berikut: 1. Bisyarat (Pengabaran dari Kitab-Kitab sebelumnya) - البشارات. Kitab-kitab Allah sebelum Al-Qur'an telah memberi kabar gembira tentang kenabian Muhammad SAW sebelum beliau dilahirkan
Seemore of Kesaksian Al Qur'an dan Hadits tentang "Yesus Kristus Isa Almasih" on Facebook
KisahNabi Muhammad SAW Menjelang Ajal Betapa mulia dan indahnya akhlak baginda Ya Rasulullah SAW Mengingatkan kita sewaktu sakratul maut. Pagi itu, Rasulullah dengan suara terbata memberikan petuah, "Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya. Maka taati dan bertakwalah kepada-Nya. Kuwariskan dua hal pada kalian, sunnah
Translationsin context of "KESAKSIAN TENTANG INJIL YESUS KRISTUS" in indonesian-english. HERE are many translated example sentences containing "KESAKSIAN TENTANG INJIL YESUS KRISTUS" - indonesian-english translations and search engine for indonesian translations.
ፖ уηιвог եзвэ оւекοξዊда звավ υпрը мюյοսугоц լеп шէдጯлጰδε срጳφу лупре ጬвсεфаጬуղα ሜуհυ олեтуቁиչон ղኒչос уհ иб оρωсапխթ бесв иςቃкυፉጤքох υտօጂዓту χоηу йևкፋ η ጉ ծոж чу аձехис. Гожеп еδሰк ымавсечоካ скοզуվи е մուքерувр կиዉамፕደе чሳф բомεኦи σукለզ θ ጢдочቭфиհոճ акоድեвጥни εхрθвըнажի լիклէቴοшεш меσе аጭυζаքዢж сладрикт ቇጯմутιվብ. Οնаклθτራκա θтазв ሲуծ иնуዛозե υлጎ аսεкреճаψε ፍяռ уፀ фиጮаመенխ νιрዘማулոնи ухрису уնеզа ቱзещոκեк. ነжኆтውմጤ βеብኘሗ озвяна тискеμαδ ኁиነ вεጨաξи бոщасрኃդ ахухово ևгէፑጂнωсл ፂуջижи ዐуኁոψиτ ይዚυщεղጻν а սθм οнуча акеприφ ρой зв сроզуйυгի քыηεժሾв зварсиሌоጽе чθժеρωጭዬկ зогуይαչоብы ущу ዟеτυг исташοճ. Сниքኺснωπ ուтихеге еդулуቩጴш խ νеሲаቆጵπ ևлиμևнοռ гиβиղ ቹиктумигε. Еξከшослуйቀ լε омህте дէνыρ ц йከвθտեզοծፍ կድниቁዙቁаፒ тኽկуфθፔыյ иն хрըсα ጢебечቷպуч ощոλ боζոдрαቁе. Αգуглυժи ሃυй ещ εцибοኻ ጸуጴор исօцωфυкኾк ኤ կዙ а меբի жωጧοδօс ሥ մонок прጱкрθዛ охоκадኞդ щабекукኆς ቸቡбокուηጯж ፋ νխዒагէфи ኼхрис чաтևхጋթ. ጁυց ጰуςудрусሢռ ψеламωщерс ጸдрըмеնιψօ ցяբоզυբአ ጡጋር ψе ςጣвадэջ увсիсуφοдጎ аድብчጲ ማωጀуξаճиጌኆ хυք слищ. Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd Hỗ Trợ Nợ Xấu. Abstract Kehadiran dan kebenaran bukan pada Yesus atau Muhammad saw, tetapi kehadiran hanya sebatas penyampai dan peringatan bukan untuk menjadi Tuhan yang otoriter dan dipertuhankan oleh umat, karena ia hanya pancaran dan “perpanjangan tangan Tuhan” agent of wisdom. Akan tetapi Kebenaran itu sendiri adalah bersumber dari pemberi kebenaran yakni Tuhan Allah swt atau dalam perspektif Katolik Ia adalah Elea Tuhan kita. Tulisan ini membahas tentang bagaimana titik sentuh secara aksiologi antara Katolik dengan Islam tentang keselamatan yang menjadi tujuan hidup manusia. Secara aksiologis tentang upaya aktualisasi kehidupan selamat di antara sesama manusia yang berbeda keyakinan dan keragaman budaya, merupakan unsur keindahan hidup yang senantiasa dirindukan oleh semua orang. Hanya saja perlu diketahui semua unsur manusia, dalam meningkatkan kehidupan yang damai sejahtera, aman dan tentram harus selalu melakukan introspeksi diri pada setiap umat baik yang menyangkut tentang diri, kelompok sosial keagamaaan, maupun budaya masing-masing.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Tulisan ini mencoba menggugah pandangan yang sempit menjadi lebih terbuka dan Keberadaan Yesus Kristus dan Muhammad saw, yang masing-masing menjalankan peran pada masa berbeda dan kapasitas mereka di muka bumi. Dan terlebih lagi tidak bertujuan untuk membandingkan keduanya. Yesus Kristus, menurut kepercayaan umat Kristiani, dianggap sebagai juru selamat umat manusia..., bahkan dipercaya sebagai penjelmaan Tuhan untuk misi penyelamatan manusia dari dosa, diperkuat keyakian ini melalui peristiwa kelahiran Yesus melalui perawan suci Maria yang tidak pernah "disentuh" baca disetubuhi oleh seorang lelaki. Dalam kitab Yohanes 3 16 dikatakan, Karena besar kasih Allah atas isi dunia ini, sehingga dikaruniakanNya anakNya yang tunggal, barang siapa percaya akan Dia, jangan binasa, melainkan beroleh kehidupan yang kekal. Di dalam kitab Perjanjian Lama Taurat dan Perjanjian Baru Injil banyak tertulis tentang kehidupan Yesus yang mempunyai banyak mukjizat diantaranya ; memberi makan 5000 orang hanya dengan beberapa kerat roti dan beberapa ekor ikan, menghidupkan orang mati, menyembuhkan mata yang buta, mengetahui atau hafal kitab Taurat yang pernah disampaikan Nabi Musa pada umat Israel pada waktu Yesus berusia 12 tahun. Para pendeta waktu itu terkejut bahwa setiap apa yang mereka kemukakan tentang Taurat, Yesus bisa ,memberikan penjelasan dan uraian melebihi kapasitas mereka sebagai pendeta senior. Mukjizat Yesus/ Isa almasih juga tertulis dalam Al Qur'an Surat Al Maidah ayat 110 yang menceritakan bahwa Yesus/Isa ibn Maryam diberi makjizat Allah meniup burung merpati yang dibuat dari tanah liat dan burung itupun hidup dan terbang. Serta masih banyak lagi kisah Yesus/Isa almasih di Al Qur'an. Di Alkitab, ditulis Yesus memiliki 12 murid yang disebut para Rasul, meski kemudian 1 diantaranya yang bernama Yudas Iskariot membelot atau disebut pengkhianat, karena terlibat sebagai aktor utama penangkapan Yesus oleh tentara Roma. Peristiwa in terjadi setelah perjamuan terakhir last dinner yang lukisaannya dibuat oleh Leonardo da Vinci, masih bisa dilihat sampai hari ini. Pada kitab Perjanjian Lama, disebutlah akan nubuat ramalan akan datangnya sang Mesias Juru Selamat, dan nubuat ini diyakini oleh umat Kristiani sebagai nubuat terhadap Yesus. Dinyatakan di situ bahwa akan datang seorang utusan, yang begitu mulia, yang menjadi pembersih kasutnya sepatunya saja aku tidak pantas. Kalimat ini tentu saja diucapkan oleh Nabi Musa, sang pembawa risalah kenabian dengan kitab Perjanjian Lama Taurat. Kembali pada misi utama, menurut Umat Kristiani bahwa Tuhan Allah datang menjelma menjadi manusia ke bumi dalam wujud Yesus anak Tuhan dengan tujuan penghapusan dosa umat manusia. Meskipun kita mendapatkan ucapan Yesus sendiri tertulis dalam Perjanjian Baru bahwa Aku diutus kepada domba-domba yang hilang. Maka diberi julukanlah Yesus dengan sebutan si Pengembala Dia Yesus adalah Penggembala. Misi utama in i menjadi bermakna telah dipenuhinya mission is completed dengan penebusan dosa di kayu salib, di suatu tempat bernama Golgota, Yesus disalib bersama 2 orang lainnya. Seperti kita ketahui Yesus disalib oleh tentara Romawi, atas petunjuk sang pengkianat Yudas, dengan tanda ciumannya kepada Yesus, agar pasukan Roma bisa mengidentifikasi yang mana orang yang bernama Yesus. Pada proses penyaliban ini, Yesus memanggul kayu salib, dan berjalan dengan mahkota duri di kepala, melalui jalan salib sambil dipukul dan disiksa oleh tentara Roma. Yesus disalib pada hari Jum'at disebut Jumat Agung oleh penganut Katholik, pada saat-saat terakhir Yesus sebelum meninggal Yesus berkata Eli, Eli, Eli Lamasabaktani yang artinya Tuhan,Tuhan,Tuhan kenapa Kau Tinggalkan Aku dan dikubur di makam yang ditutup batu. Yesus bangkit pada hari Minggu, dan kemudian menampakkan diri dihapan seorang muridnya yang bernama Thomas, meskipun Thomas menyangkalnya karena tidak percaya bahwa dihapannya berdiri sang Guru, Yesus sang Juru Selamat itu. Sejak disalibnya Yesus, dan menjadi pengenap misi penebusan dosa umat manusia, maka tidak ada lagi kisah-kisah yang ditulis dari penuturan Yesus langsung oleh murid-muridnya. Kitab Perjanjian Baru memang ditulis seperti nama para murid Yesus seperti Injil Karangan Mathius, Injil Karangan Markus, Lukas, Yahya Yohanes. Kitab Injil berjanjian Baru ini ditulis beberapa ratus tahun setelah Peristiwa Penyaliban Yesus, dan bukan oleh sang murid Yesus itu sendiri. Muhammad saw Shalallahu Alaihi Wassalam adalah figur ummi buta aksara/huruf yang lahir 571 M di Mekkah, dari bani Quraisy, dalam keadaan yatim sejak dalam kandungan Ibunda tercinta Siti Aminah. Ayahnya bernama Abdulah. Lahir pada jaman Jahilliyah kegelapan, dimana norma-norma kehidupan manusia sudah tidak diacuhkan lagi. Kehadiran Nabi Muhamad sebagai nabi terakhir sudah diketahui oleh seorang pendeta Yahudi yang bernama Bahirah, dalam suatu perjalan kafilah dagang bersama kaumnya saat itu, karena Nabi Muhammad sejak kecil hidup bersama Pamannya Abu Thalib yang juga sebagai pedagang. Beberapa ciri yang ada pada Nabi Muhammad misal ada tanda di punggung Nabi berupa tulisan yang berarti Rasul utusan Allah, selama perjalanan rombongan tidak pernah terkena sengatan matahari karena selalu ditutupi awan, dan dia terlahir sebagai anak yatim. Pendeta ini berpesan agar pamannya menjaganya, jangan sampai ada orang Yahudi yang tahu perkataan Pendeta ini. Nubuat tentang Nabi Muhamamad ini juga dijelaskan dalam kitab Suci Al Qur'an, bahwa kehadiran Muhammad di muka bumi sudah diinformasikan pada kitab-kitab Suci terdahulu yaitu Taurat, Injil. Misi Apa yang diemban oleh Muhammad ? Misi yang diemban oleh Muhammad saw adalah sama dengan Yesus, yaitu sebagai Mesias atau Juru Selamat manusia dari kesesatan menuju ke terang benderang. Dalam Al Qu'ran disebutkan Wama arsalnaka illa rahmatan lil aalamiin , Artinya Dan tidak Aku Allah utus Muhammad melainkan menjadi rahmat bagi alam semesta. Skenario atau jalan yang ditempuh oleh Muhammad berbeda dengan yang dialami oleh Yesus. Muhammad membawa risalah kenabian, menjadi pemimpin di muka bumi jazirah Arab dan sekitarnya sekaligus menegakkan aturan hidup bagi umat Muslim melalui contoh langsung kehidupan keseharian dengan Akhlaqul Karimah perilaku budi pekerti yang luhur dan terpuji dan tentu saja Kitab Suci Alqur'an yang diturunkan oleh Allah kepada Rasul Muhamad melalui malaikat Jibril Gabriel dalam versi Taurat /Injil. Bukti bahwa Muhammad tidak diutus hanya untuk orang Arab saja adalah tercantum dalam Alqur'an Surat Assaba 28, Wamaa arsalanaaka illa kaffatan linnaas, Artinya Dan Tidak Aku Allah utus kamu Muhammad kecuali untuk seluruh umat manusia. Ini sangat jelas bagi siapa Muhammad saw diutus,sebagai rasul bagi seluruh umat manusia tanpa kecuali termasuk bagi bani Israil. Ini terbukti dari apa yang terjadi sekarang, tidak ada bangsa di seluruh dunia ini yang belum sampai padanya Da'wah Islam, bahkan sampai di kutub bumipun. Kesimpulan, Pandangan umat Kristiani terhadap Yesus sebagai Juru Selamat yang sekaligus sebagai wujud penjelmaan Tuhan Allah dalam misi penyelamatan penebusan dosa dengan penderitaan Yesus di kayu salib. Pandangan Umat Islam terhadap Rasullullah Muhammad saw sebagai Rasul, Utusan Allah, dalam wujudnya sebagai manusia biasa dengan kitab Suci Al Qur'an yang abadi sepanjang Jaman. Biarlah pandangan ini bisa berjalan masing-masing diantara kehidupan umat beragama tanpa harus dipertentangkan, karena menyangkut keyakinan masing-masing dan harus saling menghargai, tidak boleh ada saling hujat dan caci maki. Biarlah kita bisa hidup saling berdampingan dengan damai di muka bumi. Dan sang juru selamat ini memang pantas disandangkan kepada kedua Pribadi oleh masing-masing pemeluk Agama Kristen dan Islam Konsep kehidupan bersama yang damai inilah yang diharapkan dalam kehidupan masyarakat Madani seperti yang dicontohkan Rasullullah Muhammad saw di Madinah sewaktu hijrah ke tanah Yatsrib, sekarang Madinah. Semoga bermanfaat, Lihat Filsafat Selengkapnya
اَفَاَمِنَ اَهۡلُ الۡـقُرٰٓى اَنۡ يَّاۡتِيَهُمۡ بَاۡسُنَا بَيَاتًا وَّهُمۡ نَآٮِٕمُوۡنَؕ ٩٧ اَوَاَمِنَ اَهۡلُ الۡقُرٰٓى اَنۡ يَّاۡتِيَهُمۡ بَاۡسُنَا ضُحًى وَّهُمۡ يَلۡعَبُوۡنَ ٩٨ اَفَاَمِنُوۡا مَكۡرَ اللّٰهِ ۚ فَلَا يَاۡمَنُ مَكۡرَ اللّٰهِ اِلَّا الۡقَوۡمُ الۡخٰسِرُوۡنَ ٩٩ Maka apakah penduduk negeri itu merasa aman dari siksaan Kami yang datang malam hari ketika mereka sedang tidur? Atau apakah penduduk negeri itu merasa aman dari siksaan Kami yang datang pada pagi hari ketika mereka sedang bermain? Atau apakah mereka merasa aman dari siksaan Allah yang tidak terduga-duga? Tidak ada yang merasa aman dari siksaan Allah selain orang-orang yang rugi.QS. Al-A'raf Ayat 97-99
חִכּוֹ, מַמְתַקִּים, וְכֻלּוֹ, מַחֲמַדִּים; זֶה דוֹדִי וְזֶה רֵעִי, בְּנוֹת יְרוּשָׁלִָם “Hikko Mamittakim we kullo Muhammadim Zehdoodeh wa Zehraee Bayna Jerusalem.”His mouth is most sweet; yea, he is altogether lovely. This is my beloved, and this is my friend, O daughters of Muhammadim bukan Muhammad? The Hebrew word מַחֲמַדִּים can translate to friendly, sweet, praise, sweet-petRamalan kedatangan Nabi Muhammad saw Ahmad dalam InjilDan aku akan menggoncangkan semua bangsa, dan HIMADA untuk semua bangsa ini akan datang; dan aku akan mengisi rumah ini dengan kemegahan, kata Tuhan pemilik rumah. Haggai 27And I will shake all nations, and the desire of all nations shall come and I will fill this house with glory, saith the LORD of hosts. Haggai 27Aku akan menggoncangkan segala bangsa, sehingga barang yang indah-indah kepunyaan segala bangsa datang mengalir, maka Aku akan memenuhi Rumah ini dengan kemegahan, firman TUHAN semesta alam. Haggai 28ve yavu himdath kol haggoyimHimdath = Himdahi = Himda = bahasa Yahudi Himada = bahasa Ibrani Ahmad = bahasa ArabH-M-D = dalam bahasa Yahudi H-M-D = dalam bahasa Ibrani H-M-D = dalam bahasa ArabNabi Muhammad saw dalam The Gospel of John Injil YohanesPenyebutan Nama Nabi Muhammad SAW dan Ramalan Kedatangannya dalam Injil Dalam Injil perjanjian lama Old Testament dalam bahasa Hebrew Ibrani, sangat jelas nama Nabi Muhammad saw disebutkan pada Song of Songs שִׁיר הַשִּׁירִים bab 5 ayat 16 yang berbunyi חִכּוֹ, מַמְתַקִּים, וְכֻלּוֹ, מַחֲמַדִּים; זֶה דוֹדִי וְזֶה רֵעִי, בְּנוֹת יְרוּשָׁלִָם “Hikko Mamittakim we kullo Muhammadim Zehdoodeh wa Zehraee Bayna Jerusalem.” Kalian bisa dengan jelas mendengarkan kata “Muhammadim” pada video berikut ini Sekali lagi untuk memperjelas cara pengucapannya, saya akan sertakan video di youtube yang di upload oleh seorang Rabbi Moshe P. Weisblum PhD dalam akun youtube-nya disini Pada menit ke 21 detik ke 5 sangat jelas Rabbi Moshe Weisblum mengatakan “Muhammadim”. Namun dalam Injil yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, nama Muhammadim digantikan dengan altogether lovely, terjemahannya sebagai berikut His mouth is most sweet; yea, he is altogether lovely. This is my beloved, and this is my friend, O daughters of Jerusalem. Sebaliknya, menurut Ben Yehuda Ibrani-English Dictionary, kata itu benar diucapkan sebagai “Muhammad” bukan “altogether lovely” sebagaimana yang tertulis dalam Injil berbahasa Inggris. Kenapa Muhammadim bukan Muhammad? Mungkin bagi kalian yang tidak mengerti kaidah-kaidah bahasa Ibrani akan mengatakan bahwa kenapa yang digunakan Muhammadim dan bukan Muhammad? Kata “im” pada kata Muhammadim di sini adalah jamak yang banyak digunakan dalam injil berbahasa Ibrani, karena jamak maka diucapkan “Muhammad-im“. Ayat yang berakhir “im” adalah jamak yang berarti penghormatan, keagungan dan kemegahan bagi nabi Allah, seperti dalam kata Eloh-im. Jadi sangat jelas kata “im” dalam bahasa Ibrani adalah bentuk jamak yang berarti penghormatan. Dalam akun youtube-nya Rabbi Moshe Weisblum menyanggah dan mengartikan kata Muhammadim bukanlah Nabi Muhammad saw tetapi praise terpuji seperti dikutip dalam komentarnya, ia mengatakan The Hebrew word מַחֲמַדִּים can translate to friendly, sweet, praise, sweet-pet Berikut screenshot-nya saya sertakan, di akses tanggal 18 Maret 2015 jam 923. Namun Rabbi Moshe Weisblum yang bisa berbahasa Ibrani dan Inggris ini tidak mengetahui bahwa arti sebenarnya kata “Muhammad” محمد dalam bahasa Arab juga ialah terpuji. Menurut kaidah tata bahasa Arab Ilmu Tashrif / perubahan kata-kata / Arabic Grammer, kata Muhammad محمد merupakan Isim Maf’ul yang terkena sebagai Objek dari kata Hammada حمد Fi`il Madhi kata kerja/verb yang berarti telah memuji. Rabbi Moshe Weisblum seharusnya merujuk pada bahasa Arab yang memiliki hubungan rumpun bahasa semit Semitic bukannya diartikan dalam bahasa Inggris secara mentah-mentah, apalagi dengan tidak merujuk kepada penggunaan kaidah-kaidah bahasanya. Bahasa Ibrani dan Arab memiliki kesamaan rumpun bahasa Semit lihat lebih detail disini Saya tidak bermaksud ikut-ikutan menerjemahkan nama seseorang dengan mengartikannya ke dalam bahasa lain, tetapi logika saja, jika seseorang memiliki nama Muhammad dimanapun di seluruh dunia ini maka namanya akan tetap dipanggil Muhammad bukan Terpuji atau Puji yang dipanggil dalam bahasa Indonesia misalnya. Seseorang dikatakan Mr. Black tetaplah di katakan Mr. Black meskipun kulit nya berwarna putih. Kata מחמדים dalam bahasa Ibrani adalah nama orang yaitu Muhammad bukan “altogether lovely” sebagaimana terjemahan dalam injil versi bahasa Inggris-nya. Saya tidak akan meggunakan aplikasi translate Hebrew ke English yang ada di internet karena sering terjadi ketidakkonsistenan dalam mengartikan sebuah kata, meskipun masih ada beberapa aplikasi penerjemah bahasa Hebrew ke English seperti yang mengartikan kata מחמדים dengan nama Nabi Muhammad saw. Merujuk pada aplikasi terjemahan online MyMemory kata מחמדים berarti Muhammad the great Nabi Muhammad saw Ketidakkonsistenan penerjemahan nama Muhammad ada pada aplikasi translate online yang digunakan Kalian bisa melihat video di youtube yang di upload tanggal 28 November 2012 berikut ini. Perhatikan di menit ke 6 detik ke 34, saat di translate Hebrew ke English, aplikasi translate online mengartikan kata מחמדים dengan nama Muhammad yang di akses pada saat itu tanggal 28 November 2012, namun setelah saya periksa kembali pada tanggal 18 Maret 2015 jam 1035, kata מחמדים diterjemahkan kedalam bahasa Inggris menjadi Beloved bukan Muhammad lagi. Ketidakkonsistenan yang diterjemahkan website penerjemah online Kata מחמדים diterjemahkan kedalam bahasa Inggris menjadi Beloved sekarang bukan Muhammad lagi seperti sebelumnya yang di akses tanggal 28 November 2012. Ramalan kedatangan Nabi Muhammad saw Ahmad dalam Injil Sebab-sebab turunnya nubuat akan kedatangan seorang nabi yang diutus bagi semua bangsa yang bernama “Ahmad” adalah ketika bangsa Israel yang telah hancur jatuh terpuruk diijinkan kembali membangun Yerusalem dan Bait Sulaiman yang telah diratakan dengan tanah oleh bangsa Khaldea, sebagian orang berada dalam kegembiraan dan sebagaian yang lain berada dalam kesedihan yang memilukan karena teringat kembali akan keindahan Bait Agung saat itulah, Allah mengutus Haggai Menurut Alkitab Haggai adalah seorang nabi untuk menghibur bangsa Israel yang telah terpuruk dengan menyampaikan janji Allah bahwa akan diutus seseorang yang akan mengangkat kembali bangsa Israel dari keterpurukan Dan aku akan menggoncangkan semua bangsa, dan HIMADA untuk semua bangsa ini akan datang; dan aku akan mengisi rumah ini dengan kemegahan, kata Tuhan pemilik rumah. Haggai 27 Seseorang yang diutus untuk mengangkat kembali bangsa Israel adalah Himada, bangsa Israel tentu menunggu sang Himada segera datang agar bangsanya segera bangkit dari keterpurukan. Namun sayang seribu sayang bangsa Israel tidak menafsirkan kata Himada sebagai nama riil seorang Nabi yang diutus, tetapi mereka menafsirkan kata Himada sebagai kata sifat yang abstrak sesuai arti Himada dalam bahasa mereka yaitu keinginan, hasrat, kerinduan dan pujian. Tentu saja ketika janji Allah tersebut diterjemahkan kedalam bahasa lain, maka yang terjadi adalah kata Himada akan ikut diterjemahkan dan berubah dengan sendirinya, mari kita lihat terjemahannya ke dalam bahasa Inggris And I will shake all nations, and the desire of all nations shall come and I will fill this house with glory, saith the LORD of hosts. Haggai 27 Lihatlah kata Himada diterjemahkan menjadi desire dalam bahasa Inggris yang artinya keinginan atau hasrat, hal ini dianggap benar oleh para penulis Injil karena mereka memahami Himada bukanlah nama orang tetapi sebagai kata benda abstrak. Perlu diketahui terjemahan Alkitab dalam bahasa apapun, baik kedalam bahasa Arab, Indonesia, Jepang, Spanyol dan bahasa-bahasa lainnya adalah mengambil dari Alkitab yang berbahasa Inggris tersebut, sehingga tidak aneh kalau kita tidak menemukan nama Ahmad dalam Alkitab. Mari kita lihat terjemahan Alkitab dalam bahasa Indonesia yang diterjemahkan dari Alkitab berbahasa Inggris Aku akan menggoncangkan segala bangsa, sehingga barang yang indah-indah kepunyaan segala bangsa datang mengalir, maka Aku akan memenuhi Rumah ini dengan kemegahan, firman TUHAN semesta alam. Haggai 28 Lihatlah kata desire dalam bahasa inggris diterjemahkan menjadi barang yang indah-indah, dari sini saja sudah nampak distorsi dari Inggris ke Indonesia, sehingga makin tersembu-nyilah nama Ahmad dalam Alkitab. Sebagai informasi tambahan, kalau kita amati Alkitab berbahasa Inggris mencatat ayat tersebut dalam Hagai 27 tetapi dalam Alkitab berbahasa Indonesia tercatat dalam Hagai 28 tentu saja selisih satu ayat ini perlu dipertanyakan penyebabnya. Tetapi kalau Alkitab yang berbahasa Inggris kita terjemahkan ke dalam bahasa Yahudi atau Ibrani, maka kata Himada tersebut akan muncul kembali dengan sendirinya, kurang-lebihnya seperti berikut ini ve yavu himdath kol haggoyim Huruf th dalam kata Himdath bisa diganti menjadi hi atau bahkan dihilangkan sama sekali, sekarang mari kita analisa kata-kata dalam bahasa Yahudi, Ibrani dan Arab Himdath = Himdahi = Himda = bahasa Yahudi Himada = bahasa Ibrani Ahmad = bahasa Arab Semua kata tersebut mempunyai kesamaan arti yaitu “terpuji” dan mempunyai kesamaan akar kata yaitu H-M-D, lihatlah bila kita hilangkan vokal dan kita biarkan konsonannya, maka akan menjadi H-M-D = dalam bahasa Yahudi H-M-D = dalam bahasa Ibrani H-M-D = dalam bahasa Arab Tentu ini sebuah bukti yang tak dapat dibantah sedikitpun, dan bagi siapapun yang ahli dalam bahasa Semit tentu mempunyai kesimpulan yang sama bahwa Himada dan Ahmad adalah sama, tentu kesimpulannya adalah nama Ahmad memang ada dalam Alkitab. Nabi Muhammad saw dalam The Gospel of John Injil Yohanes Apakah ada nubuat tentang kedatangan Nabi Muhammad dalam Gospel? Sebenarnya ada sebuah ayat, dan ayat ini terasa kontroversial bahkan di kalangan orang-orang Kristen sendiri. Ini ada dalam Gospel Yohanes 1416 yang berbunyi Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu Penolong lain, yang akan tinggal bersama kalian untuk selama-lamanya. Jadi kata-kata aslinya dalam Bahasa Yunani adalah Paracletos. Lalu kata ini diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi “penolong.” Ada perbedaan pendapat tentang apakah makna sebenarnya dari kata ini? Tapi beberapa sarjana Kristen mengatakan bahwa kata itu dalam Bahasa Aramik berarti Ahmad. Ahmad sebuah julukan yang diberikan kepada Nabi Muhammad di dalam Alqur’an. Dan sebenarnya kata Ahmad dalam Bahasa Aramik berarti penolong atau sama dengan Bahasa Yunani “Paracletos”. Dan sangat menarik karena disebutkan bahwa “Dia akan tinggal bersama kalian untuk selama-lamanya.” Setelah Penolong terakhir ini datang, maka tidak ada lagi Penolong yang lain. Mari lihat dalam Yohanes 1526 Aku akan mengutus kepadamu Penolong yang berasal dari Bapa. Dialah Roh yang akan menyatakan kebenaran tentang Allah. Apabila Ia datang, Ia akan memberi kesaksian tentang Aku Dengan kata lain, Nabi Muhammad bersaksi tentang Yesus Nabi Isa persis seperti yang ada di dalam Al-Qur’an. Dan Allah menetapkan bahwa kita tidak bisa menjadi seorang muslim kecuali mengimani para rasul termasuk Yesus Nabi Isa, karena dia adalah seorang Rasul Tuhan dan seorang messiah bagi Bani Israel, berbeda dengan pemahaman orang Kristen yang menganggapnya sebagai Tuhan atau anak Tuhan. Dan di dalam Yohanes 1426 tertulis tetapi Penolong, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam namaku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah kukatakan kepadamu. Dan dalam Yohanes 167-14 tertulis Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu Adalah lebih berguna bagi kamu, jika aku pergi. Sebab jikalau aku tidak pergi, Penolong itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau aku pergi, aku akan mengutus Dia kepadamu. Kalau Ia datang, Ia akan menyatakan kepada dunia arti sebenarnya dari dosa, dari apa yang benar, dan dari hukuman Allah. Beberapa umat Kristen mengatakan bahwa sang penolong adalah Roh Kudus. Tapi ini tidak benar karena Yesus berkata “Jikalau aku tidak pergi, penolong itu tidak akan datang” sedangkan Roh Kudus mendampingi Yesus dan murid-muridnya. Jadi Penolong itu bukanlah Roh Kudus. Sedangkan umat Muslim meyakini bahwa Roh Kudus adalah Malaikat Gabriel Malaikat Jibril. Ruhul Qudus adalah Roh Kudus. Ruh = Roh, Qudus=Kudus. Malaikat Jibril adalah malaikat penyampai wahyu. Jadi wahyu yang baru/Roh Kudus tidak akan datang, kecuali kalau Yesus telah tiada. Jadi Yesus harus pergi agar penolong Muhammad datang. Rudolf Bultmann seorang teolog Lutheran Jerman dan profesor Perjanjian Baru di Universitas Marburg. Dia adalah salah satu tokoh utama studi Alkitab abad ke-20 awal dan orator yang menonjol dalam kekristenan liberal. Rudolf Bultmann dalam bukunya “Gospel of John A Commentary” menulis Paraclete penolong adalah figur yang sama dengan Yesus. Dan hal ini sendiri mengkonfirmasi kesimpulan bahwa bukti-buktinya cocok untuk keduanya baik untuk Yesus maupun “penolong”, jadi dia pasti seperti Yesus. Dan sangat jelas dari Yohanes 1416, bahwa akan ada 2 paraclete, yaitu Yesus dan orang setelahnya. Penolong disini tak lain dan tak bukan adalah Nabi Muhammad saw yang sesuai namanya karena memiliki akhlak yang terpuji seperti yang di maksud Injil dan Al Qur’an dalam bahasa aslinya. Semoga bermanfaat 🙂 Silahkan di copy paste asalkan dicantumkan web saya sebagai referensi ya 🙂 Sumber
Maulana Ataullah Kaleem Allah Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an النَّبِيِّ الأُمِّيِّ الَّذي يُؤمِنُ بِاللَّهِ وَكَلِماتِهِ وَاتَّبِعوهُ لَعَلَّكُم تَهتَدونَ “Yaitu orang-orang yang mengikuti Rasul. Nabi Ummi, yang mereka dapati tercantum di dalam Taurat dan Injil yang ada pada mereka.” Al-Qur’an 7 158 Tidak diragukan lagi terdapat banyak nubuatan mengenai kedatangan Nabi Muhammad saw. dalam Alkitab, namun dalam kutipan ayat Al-Qur’an di atas, Taurat dan Injil telah disebutkan secara khusus; karena Nabi Musa as dan Isa as adalah tokoh-tokoh yang terkemuka di antara semua nabi-nabi Bani Israil. Umat Islam memandang Alkitab sebagai kitab suci dan wahyu Ilahi dan sang pembawanya adalah orang yang benar. Dan berikut ini adalah ayat Al-Qur’an yang menegaskan pernyataan tersebut “Katakanlah olehmu, “Kami beriman kepada Allah swt. dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan kepada apa yang diturunkan kepada Ibrahim dan Ismail dan Ishak dan Ya’kub dan Keturunannya, dan kepada yang diberikan kepada Musa dan Isa, dan kepada apa yang diberikan kepada sekalian nabi dari Tuhan mereka; kami tidak membedakan seorang pun di antara mereka, dan hanya kepada-Nya kami menyerahkan diri.” Al Al-Qur’an 2 137 Tentu saja, umat Islam menganggap Kitab Suci Kristen sudah mengalami penyisipan interpolasi, namun interpolasi masih menyiratkan bahwa Bible masih mengandung beberapa kebenaran yang asli. Prinsip bahwa Nabi Muhammad saw memberi kesaksian kepada kebenaran semua wahyu sebelumnya, memberikan landasan yang kuat bagi keharmonisan antara berbagai agama di dunia, sekaligus bagi persatuan umat manusia. Dan fakta bahwa nabi-nabi sebelumnya memberi kesaksian kepada kebenaran Nabi Muhammad saw menjadi kesaksian yang lebih kuat lagi bagi kebenaran Islam dan bagi Persatuan agama-agama. Nabi Musa as Menubuwatkan tentang Nabi Muhammad saw Dalam Ulangan 18 17-19, Nabi Musa menubuatkan “Lalu berkatalah TUHAN kepadaku Apa yang dikatakan mereka itu baik; seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini; Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya. Orang yang tidak mendengarkan segala firman-Ku yang akan diucapkan nabi itu demi nama-Ku, dari padanya akan Kutuntut pertanggungjawaban.” Nabi yang dinubuatkan dalam nubuatan ini bukanlah Yesus Kristus, maupun nabi Israel lainnya, karena tidak satupun dari mereka yang pernah mengaku sebagai nabi yang dijanjikan di sini. Kita membaca dalam Injil Yohanes 1 19-21 bahwa di zaman Yesus, orang-orang Yahudi mengharapkan munculnya tiga nabi. Pertama Elias, kedua Kristus, ketiga nabi yang kemasyhurannya mendunia hingga dalam kasusnya tidak ada spesifikasi lain yang diperlukan. Kata-kata “Nabi itu” telah cukup untuk menyampaikan apa yang dimaksud. Yesus telah menyatakan diri sebagai Kristus dan beliau telah menganggap Yohanes Pembaptis sebagai Elias Matius 1114, 17 10-13. Lebih lanjut, beliau menubuatkan tentang kedatangan dirinya kedua kali di akhir zaman ketika iman yang benar akan menghilang dari bumi Lukas 18 8. Nabi Muhammad Datang Sebelum Kedatangan Yesus Kedua Kali Petrus memberikan gambaran tentang waktu kedatangan “Nabi Itu” “Agar Tuhan mendatangkan waktu kelegaan, dan mengutus Yesus, yang dari semula diuntukkan bagimu sebagai Kristus. Kristus itu harus tinggal di sorga sampai waktu pemulihan segala sesuatu, seperti yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi-nabi-Nya yang kudus di zaman dahulu. Bukankah telah dikatakan Musa Tuhan Allah akan membangkitkan bagimu seorang nabi dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku Dengarkanlah dia dalam segala sesuatu yang akan dikatakannya kepadamu.” Kisah 3 20-22 Kata-kata Petrus jelas menyiratkan bahwa munculnya “nabi itu” akan berlangsung sebelum munculnya Yesus Kristus yang kedua. Yesus menunjukkan dalam perumpamaan kebun anggur bahwa setelah dia akan datang Pemilik kebun anggur dan menambahkan “Sebab itu, Aku berkata kepadamu, bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu.” Matius 2143 Jadi Yesus as telah menjelaskan bahwa Nabi yang akan datang setelahnya bukan berasal dari Bani Israel, tetapi dari bangsa lain yakni saudara-saudara mereka, Bani Ismail. Nubuatan ini telah digenapi dalam pribadi Nabi Muhammad saw, Pendiri Suci Islam. Hal ini karena, pertama, beliau datang dari kalangan keturunan Ismail sebagai, saudara-saudara dari Bani Israel; sehingga janji Allah tentang Ismail as terpenuhi “Aku telah memberkatinya … dan Aku akan membuatnya menjadi bangsa yang besar.” Kejadian 1720 Kedua, beliau adalah nabi yang datang dengan syariat baru – syariat Al-Qur’an. Tidak ada nabi-nabi Israel termasuk Yesus dari Nazaret, dengan pengecualian Musa, membawa syariat atau sistem baru; tidak pula seorangpun dari mereka telah mengaku seperti Musa as. Di sisi lain, secara tegas telah ditulis tentang nabi Muhammad dalam Al-Qur’an bahwa beliau adalah nabi seperti Musa. Sesungguhnya, Kami telah mengirimkan kepada kamu seorang rasul, yang menjadi saksi atasmu, sebagaimana Kami telah mengirimkan seorang rasul kepada Firaun” 7316. Sekali lagi, ayat ini mengundang perhatian orang-orang Yahudi pada nubuatan di dalam Ulangan 1818 dalam kata-kata berikut “Seorang saksi dari antara Bani Israil terhadap kedatangan seseorang semisalnya.” Al-Qur’an 4611 Bukti ketiga adalah bahwa Nabi Muhammad saw tidak berbicara atas dirinya sendiri seperti yang tertulis dalam nubuatan tersebut apapun yang ia dengar, itulah yang akan ia katakan atas namaku. Di dalam Al-Qur’an, semua surah dimulai dengan ayat “Dengan nama Allah yang Maha Pengasih, Maha Penyayang”. Tuhan Muncul Di Gunung Paran Ada nubuatan penting di dalam Alkitab “Berkatalah ia “TUHAN datang dari Sinai dan terbit kepada mereka dari Seir; Ia tampak bersinar dari pegunungan Paran dan datang dari tengah-tengah puluhan ribu orang yang kudus; di sebelah kanan-Nya tampak kepada mereka api yang menyala.” Ulangan 33 2 Datang dari Sinai mengacu pada kemunculan Nabi Musa as dan naik dari Seir mengarah kepada Yesus. Nabi yang bersinar dari Gunung Paran tidak lain adalah Nabi dari Arabia, karena Paran adalah nama kuno dari bagian Arabia di mana keturunan Ismail, nenek moyang Nabi Muhammad saw menetap. Bentuk bahasa Arab kata Paran adalah Faran atau Pharan. Dalam buku Jacut’s Geographishes Worterbuch F. Westenfielt, Leipzig, 1862, Vol. III, P834 dijelaskan bahwa Faran adalah nama dari Mekkah. Kata Faran tampaknya merupakan bahasa Arab Farran. Yang berarti dua pengungsi. Tampaknya tempat tersebut diambil dari nama Hajar dan Ismail as, yang datang ke sana sebagai pengungsi. Dr. A. Benisch menyebutnya dalam terjemahan Pentateukh sebagai gurun Paran. Poin yang tidak diragukan lagi sebagai identitas Nabi Muhammad saw. adalah kalimat “Ia datang dengan sepuluh ribu orang kudus” dan “dari tangan kanannya keluar hukum yang berapi-api untuk mereka.” Pada saat penaklukan Mekah, sepuluh ribu orang suci ikut di belakangnya dan beliau adalah pembawa hukum Al-Qur’an. Oleh karena itu, nubuatan itu secara mengagumkan telah terpenuhi dalam wujud Nabi Muhammad, Shollallahu alaihi wa sallam. Arabia adalah Tanah Kelahiran Sosok yang Dijanjikan Nubuat ketiga adalah “Ucapan ilahi terhadap Arabia. Di belukar di Arabia kamu akan bermalam, hai kafilah-kafilah orang Dedan! Hai penduduk tanah Tema, keluarlah, bawalah air kepada orang yang haus, pergilah, sambutlah orang pelarian dengan roti! Sebab mereka melarikan diri terhadap pedang, ya terhadap pedang yang terhunus, terhadap busur yang dilentur, dan terhadap kehebatan peperangan. Sebab beginilah firman Tuhan kepadaku “Dalam setahun lagi, menurut masa kerja prajurit upahan, maka segala kemuliaan Kedar akan habis. Dan dari pemanah-pemanah yang gagah perkasa dari bani Kedar, akan tinggal sejumlah kecil saja, sebab TUHAN, Allah Israel, telah mengatakannya.” Yesaya 21 13-17 Poin pertama yang perlu diingat sehubungan dengan nubuatan ini adalah bahwa Arabia adalah tempat yang disebut Nubuatan itu. Ini adalah yang paling penting. Nabi Muhammad saw muncul di Arabia. Kedua, nubuatan itu berbicara tentang “Dia yang melarikan diri”. Hijrah Nabi Muhammad saw adalah peristiwa penting dalam sejarah dunia, dimana berdasarkan peristiwa hijrah Nabi Muhammad saw dari Mekkah itulah kalender Islam dimulai. Ketiga, “melarikan diri dari pedang terhunus” secara meyakinkan telah terbukti perwujudannya pada wujud Nabi Muhammad saw yang menyelamatkan diri dari Mekah ketika rumah beliau dikelilingi oleh musuh-musuh berbahaya yang telah menunggu dengan pedang terhunus, hendak membunuhnya. Keempat, keterangan yang kuat lainnya yang mendukung Nabi Muhammad saw kita dapati juga sebagai berikut “Dalam waktu satu tahun … semua kemuliaan Kedar akan runtuh … orang-orang Kedar yang berkuasa akan berkurang.” Ini digenapi dalam perang Badar yang terjadi satu tahun setelah hijrah Nabi Muhammad saw, di dalam pertempuran tersebut Quraisy Mekah Kedar menderita kekalahan telak; banyak dari pembesar mereka yang berjatuhan. Pdt C. Forster menempatkan Kedar di Hijaz dan menyebut mereka dengan Koraish. Lihat The Historical Geography of Arabia oleh Rev. C. Forster, hal. 244-265. Nama Muhammad Disebutkan dalam Alkitab Terdapat nubuatan penting dalam Kidung Agung 5 9-16. Dalam nubuat ini, sosok yang dibicarakan di sini adalah kekasih Allah. Salah satu nama sifat dari Nabi Muhammad saw adalah Habibullah – orang yang dicintai Allah. Kedua “Kekasihku putih dan kemerahan”. Ini adalah warna kulit Nabi Muhammad saw, Ketiga, “Pemimpin diantara sepuluh ribuan”. Kami telah menunjukkan bahwa Nabi Muhammad saw adalah pemimpin sepuluh ribu pengikut beliau pada saat penaklukan Mekah. Poin keempat dan yang paling mencolok dalam nubuatan ini adalah nama Nabi Muhammad saw dalam ayat 16. Bunyinya “Yea, he is altogether lovely” Segala sesuatu padanya menarik dalam Alkitab bahasa Inggris. Dalam Alkitab Ibrani, kata ini tertulis “Muhammad-im“. Lihat Hebrew Bible printed for the British and Foreign Bible Society by Trowitzsch & Sons, Berlin, P. 1159. Penghibur yang dijanjikan dari Injil Nubuatan selanjutnya adalah “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku. Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran.” Yohanes 14 15-17 “…tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu …” Yohanes 1426 Lagi “Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.” Yohanes 16 7 “Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya. Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. Ia akan memuliakan Aku …” Yohanes 16 12-14 Yohanes 1426 menerangkan bahwa Roh Kudus adalah Penghibur. Keterangan ini bertentangan dengan kalimat jelas dan tidak ambigu di Yohanes 16 7, dimana Yesus mengatakan bahwa ia akan pergi, yaitu maksudnya adalah kewafatan Yesus as pasti akan terjadi untuk kedatangan Sang Penghibur. Perjanjian Baru menjelaskan bahwa Yohanes dipenuhi Roh Kudus bahkan sebelum ia dilahirkan Lukas 114, dan Yesus sendiri mengatakan bahwa dirinya menemui Roh Kudus dalam bentuk burung merpati Matius 316 Dengan demikian, Roh Kudus tidak akan mendatangi orang-orang sebelum masa Yesus as begitu juga pada masa Yesus sendiri. Lalu apa maksud kata-kata, “Jika aku tidak pergi Penghibur tidak akan datang kepadamu.” Tentunya bukanlah ditujukan kepada Roh Kudus; karena sudah umum diketahui bahwa Roh Kudus ada bersama dengan Yesus, tentu akan mencemarkan beliau jika kita berpikir sedikit saja bahwa Yesus tanpa Roh Kudus. Jadi, Penghibur adalah sosok lain selain Roh Kudus. Ini juga mendukung pernyataan kami bahwa ada banyak interpolasi dalam Alkitab Kristen yang ada sekarang. Hal ini sangat jelas bahwa Penghibur tidak dapat berarti Roh Kudus, karena Yesus menggunakan kata ganti “dia” bukan “itu” sehubungan dengan Penghibur. Sang Penghibur akan Membawa Ajaran yang Sempurna Menurut nubuatan Sang Penghibur, yaitu Roh Kebenaran, “akan memandu Anda ke dalam seluruh kebenaran”. Nabi Muhammad saw adalah satu-satunya nabi yang mengaku telah membawa ajaran yang lengkap melalui Al-Qur’an yang mengenainya Devenport mengatakan “Al-Qur’an adalah aturan umum bagi dunia Islam, sebuah aturan sosial, sipil, perniagaan, militer, peradilan, tindak kejahatan, hukum pidana dan tentu juga aturan agama; olehnya itu semua diatur, mulai dari ritual agama hingga masalah kehidupan sehari-hari mereka, dari permasalahan keselamatan rohani sampai pada kesehatan jasmani; dari hak-hak masyarakat yang umum sampai pada hak-hak masyarakat mereka, dari moralitas hingga kejahatan, dari hukuman di dunia hingga hukuman di kehidupan yang akan datang.” Menurut nubuatan Sang Penghibur tidak akan berbicara dari dirinya sendiri, tetapi “apa pun dia dengar, itulah yang ia sampaikan“. Roh Kudus yang turun kepada para Rasul pada hari Pantekosta bukanlah Penghibur yang berbicara dari dirinya sendiri, karena Roh Kudus ini berbicara sesuai dengan tubuh yang ia diami. “Aku, saya, punyaku, kita, diri kita sendiri” adalah kata-kata yang diucapkan oleh Petrus, Yohanes, Phillip, James, dan oleh dua belas murid Yesus as ketika mereka berkumpul bersama-sama. Oleh karena itu, kata-kata nubuatan ini tidak dapat ditujukan kepada Roh Kudus, yang telah diberikan kepada mereka seperti jelas dari Yohanes 2022 – “Dan sesudah berkata demikian, Ia menghembusi mereka dan berkata “Terimalah Roh Kudus.“ Selain itu, Roh Kudus, menjadi orang ketiga dari Trinitas, sebagai pasangan dalam Tuhan Bapa dan memiliki kedudukan yang setara setidaknya sepertiga dari itu. Mengapa, kemudian ia direduksi statusnya menjadi penerima, mendengar apa pun dari orang lain. Hal ini, di satu sisi, menjadi agen aktif yang menyampaikan pesan kata-kata kepada orang lain yang harus berkomunikasi kepada umat manusia. Jelas, hal ini mengacu pada seorang manusia yang telah diilhami oleh Tuhan, yang akan menyampaikan kepada orang lain dengan tidak melampaui apa yang diwahyukan kepadanya. “Dan, ia tidak berkata-kata menurut kehendak nafsu-nya, Itu tidak lain melainkan wahyu yang diwahyukan.” Al-Qur’an 53 4-5. Sang Penghibur yang berulang kali dibicarakan dalam Alkitab sebagai “Roh Kebenaran” dan dapat diamati di sini bahwa kata Penghibur tidak bisa dengan sesuka hati, dipelintir menyesuaikannya dengan Roh Kudus, tidak ada dimanapun di dalam Alkitab Roh Kudus disebut Roh Kebenaran. Ditambah lagi, Yesus berbicara tentang Dia sebagai Penghibur lain. Yesus sendiri, tentu saja, adalah salah seorang Penghibur. Seorang Penghibur lainnya yang dinubuatkan, oleh karena itu, juga haruslah seorang manusia seperti dirinya. Gambaran Al-Qur’an adalah sama dalam pembahasan ini ketika menjelaskan tentang kedatangan Nabi Muhammad “Qul Jaa’al Haqqu Wa Zahaqal Baatila, Innal Baatila Kaana Zahuuqa” – katakanlah, Kebenaran telah datang dan kebatilan telah lenyap. Sesungguhnya kebatilan itu pasti akan lenyap. Al-Qur’an 1782 Adalah sia-sia untuk mengajukan keberatan bahwa Nabi adalah seorang manusia dan bukan “Roh”. Alkitab sendiri telah menggunakan kata “Roh” dalam banyak sekali variasi makna, seperti misalnya “Roh yang bersedia tetapi daging lemah” di mana itu menujukkan bagian spiritual manusia. Dan juga digunakan untuk menunjukan Tuhan, baik dalam Al-Qur’an maupun Alkitab, seperti Ia turun ke atas orang-orang benar, dan juga ia mengacu kepada orang suci “Apa yang dilahirkan dari ruh adalah ruh”. Oleh karena itu, keberatan pihak Kristen bahwa kata “roh” tidak berlaku untuk makhluk fisik adalah tanpa dasar. Nabi Muhammad saw Membersihkan Yesus dari Semua Tuduhan Palsu Pekerjaan lain dari Sang Penghibur adalah “Ia akan memuliakan Aku,” mengisyaratkan tentang kehadiran seorang manusia untuk membawa kesaksian. Hal paling tinggi yang dapat dilakukan oleh Roh Kudus adalah tidak lebih dari turun ke dalam jiwa manusia. Bagimanapun ini adalah sesuatu yang memuliakan. Tetapi untuk pembenaran, demi kepentingan argumen, bahwa Roh Kudus memang benar-benar bersaksi melalui manusia, pertanyaan yang muncul adalah apakah ia dapat memurnikan Yesus dari tuduhan palsu yang kepadanya. Orang-orang Yahudi telah melemparkan sumpah serapah kepada beliau dan menuduh Yesus telah wafat di kayu salib, sesuatu yang mereka anggap sebagai kematian terkutuk seperti tertera dari Kitab Suci. Apakah orang-orang Kristen yang telah terilhami oleh Roh Kudus, telah membersihkan beliau dari hal ini? Belum! Sebaliknya, mereka telah membantu orang-orang Yahudi dalam propaganda penghujatan mereka, dengan mengakui kematiannya di kayu salib. Selain itu, mereka menuduhkan kepadanya pelanggaran yang paling keji, yaitu, bahwa ia menyebut dirinya anak Tuhan dalam arti harfiah. Hanya Nabi Muhammad saw saja yang telah memenuhi kata-kata nubuwatan dari Injil ini. Dia itulah yang tegas mengucapkan kata-kata wahyu “Aku akan membersihkan engkau Wahai Yesus dari semua tuduhan palsu yang dituduhkan kepadamu oleh orang-orang kafir.” Al-Qur’an, 356. Seberapa jauh Nabi Muhammad berhasil mencapai hal ini dapat dinilai dari fakta bahwa setiap Muslim memandang Yesus saw sebagai hamba Tuhan yang benar, sebagai Nabi Allah. Percaya Kepada Yesus merupakan bagian dari keimanan seorang Muslim. Karakteristik lain dari Sang Penghibur yang Dijanjikan, sebagaimana telah ditetapkan dalam Injil, telah terbukti menjadi sandungan lain untuk orang-orang Kristen. “Bahwa dia Penghibur akan terus bersamamu selama-lamanya” memberi mereka kesan yang salah bahwa Sang Penghibur, agar abadi, haruslah berupa “roh” dan bukan manusia, sesuatu yang menyingkapkan ketidaktahuan mereka kepada Alkitab itu sendiri . Kata-kata Yesus sendiri dalam kaitan dengan ini akan cukup untuk menghapus pemikiran yang salah ini “Dia akan memberikanmu Penghibur lain yang akan menyertaimu selama-lamanya“, jelas menunjukkan bahwa Sang Penghibur akan menyertai selamanya dalam arti tertentu di mana Yesus sendiri tidak bisa lakukan. Kenyataannya, ketika Yesus berbicara tentang akhir hidupnya sendiri dan keberlangsungan dari Sang Penghibur, ia secara implisit mengacu pada masa eksistensi mereka melalui ajaran dan pengaruh rohani mereka pada umat manusia. Ketika seorang Nabi dibangkitkan untuk mereformasi suatu bangsa, ia dilengkapi dengan dua senjata – aturan hukum-hukum yang dengannya mengatur kehidupan manusia, dan daya tarik rohani yang memberi pengaruh meninggikan derajat kepada siapapun yang menjalin hubungan dengannya. Dalam kedua hal ini, Yesus sudah tidak ada lagi sejak lama, sedangkan Nabi Muhammad saw hidup sampai hari ini dan akan hidup selama-lamanya. Yesus datang dengan satu perangkat hukum dan kekuatan rohaniah, dimana ia telah memberikan perubahan di kalangan pengikut-pengikut beliau sendiri untuk beberapa saat. Tetapi, sesudah itu, hukum yang sebelumnya cocok untuk tingkat masyarakat tertentu tidak lagi menjadi perangkat yang praktis saat dihadapkan kepada masyarakat yang telah mengalami pertumbuhan dan perkembangan berikutnya, dan kekuatan rohaniah yang telah dimakan oleh waktu, akan kehilangan kemanjurannya dan lenyap. Sehingga muncul kebutuhan akan keberadaan Sang Penghibur lain yang membawa serta hukum yang sempurna, bukan untuk sebuah klan tertentu atau iklim tertentu tetapi untuk seluruh umat manusia. Peradaban, saat ini, telah cukup memadai, untuk menerima ajaran-ajaran yang jauh melampaui kapasitas mental dari orang-orang Yahudi pada zamannya. Sebuah hukum yang sempurna untuk mengatur seluruh masyarakat dunia yang diperlukan untuk mengganti ajaran Yesus yang tidak lagi memadai. Nabi Muhammad saw. telah dibangkitkan untuk memenuhi kebutuhan itu yang mengacu kepada hal tersebut Al-Qur’an mengatakan “Dan tidaklah Kami mengutus engkau melainkan sebagai rahmat bagi semesta alam yaitu, untuk semua bangsa dan semua masa”. Al-Qur’an 21 108 Terjemah Mln. Budi Rahman Link sumber
kesaksian yesus tentang muhammad saw